Selamat Datang, selamat menikmati fasilitas kami

Kamis, 07 Juni 2012

Puisi: Ikat(an) Batin


-Wa Ode Fitria-

*Beberapa ada yang berkata: hubungan yang dekat itu akan mengikat batin kita menjadi satu di dalam jiwa dan perasaan, satu sama lainnya...*

nah..bukankah 'kita' lebih dari 36 bulan bersama, mengikat janji, menyimpul hati, menyisir jauh perbedaan, dan segalanya yang bahkan lebih dari sekedar menyeduh teh bersama...
tidakkah seharusnya kau tahu isi di dalam hatiku, bukan?
Dan kita harusnya punya ikatan batin yang lebih dari sekedar simpulan tali sepatu.
Sebab, lebih dari itu, kita, 36 bulan yang lalu, telah berjanji mengikat hati dalam simpul pulasari.
Bagaimana mungkin, sekarang kau tak dapat membaca ekor mataku.
Padahal, ingin sekali saja kuterjemahkan seluruh gerak, bahkan dalam tawamu yang cerdas membatin.

Dan hampir 36 bulan, pada apa saja kau ikatkan batinmu?
Menjadi apa 36 bulanmu itu?
Mustahil, jika hanya kau sematkan pada batang, ranting, dan akar di jalan-jalan yang berduri.
Tidak ingatkah kau seringkali memaksa mengantarku dengan jutaan kilometer matahari di atas kita.
Jelas sekali, bahwa wajahmu penuh cahaya-Nya. Kau berseri-seri seperti pengantin baru. Padahal, hanya sekedar agar kita lebih lama mengenang waktu.
Sementara itu, kau bahkan mencaci waktu yang terlampau sempit memberi jalan.

“Tidak masalah” katamu waktu itu.
Kenangan akan lebih indah saat kita kenang, katanya.
Daripada menambah kenangan yang tak bisa mengikat.

Tetapi, ah....entahlah!
sekarang bahkan ketika jarum menusuk jariku, kau tidak lagi dapat menyadari perihnya.
sementara 'aku' menjadi semakin mengendurkan ikatan batin itu.
tidakkah kita bisa bercerita lewat ikatan batin itu?

*06/06/12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar